ayah tidak lagi kerja di kota tempat aku dilahirkan tapi pindah ke sebuah kota besar, ibukota provinsi jawa timur. waktu pasti kapan ayah mulai pindah ke kota itu aku tidak tahu pasti karena aku masih kecil. yang pasti saat aku sekolah TK ayah sudah pulang seminggu sekali ke rumah.
di surabaya ayah beli rumah, di daerah tenggilis, jemur sari selatan. alamat persisnya aku juga ga ingat hanya beberapa patokan yang aku ingat, jalan masuknya melalui rel kereta api di belakang pabrik kulit, dekat dengan mess DPRD, satu arah kalau mau ke supermarket Sinar, dan di depan rumah ku ada telaga. itu saja.
informasi yang minim karena selain aku masih kecil kunjunganku ke sana hanya saat lebaran atau liburan sekolah.
di sebelah rumah ku ada rumah teman ayah, punya anak laki-laki yang sebaya dengan ku namanya Fajar. kami sering bermain setiap aku ke surabaya karena cuma dia temanku satu-satunya. cuma itu saja yang aku ingat. karena ternyata dia hanya sebentar tinggal di surabaya, selanjutnya pindah. sedih juga kalau ingat. karena dia ga bilang mo pindah kemana. so long fajar.
setiap ke surabaya sering diajak ayah jalan ke siola, toko nam, terus waktu thr masih anyar2nya dibuka sering diajak kesana juga. beberapa kali sempat ke kantor ayah di indrapura. yg paling seneng kalo ke taman apa ya namanya di darmo situ, deket musium mpu tantular, buat sholat id. abis sholat id di situ ayah silaturahim dulu ke rumah sesepuhnya partai warna kuning ga jauh dari situ, namanya pak Said, beliau sudah almarhum sekarang.
sedikit sekali yg bisa diingat :p
Friday, July 27, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Hehe, Supermarket Sinar, Siola, Tokonam...dulu tempat yg selalu dikunjungi -cuman berkunjung hehehe....kalo pas ke Sby..waktu kecil , kalo pas maen ke tempat budhe di Pakis (belakang TVRI -Mayjen Sungkono) :-)
huehuehue masih ada ga ya ni dua toko? terakhir liat sih dah kuno dan ga terawat gitu
Post a Comment